Tuesday, 22 March 2011

Fitur Motor Yamaha Lexam Keluaran YMKI

Menyasar kebutuhan para "four wheelers" yang ingin lebih cepat sampai kantor tapi tetap nyaman, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) memberikan solusi lewat Yamaha Lexam.

Bebek bertransmisi automatic ini, punya konsep yang berbeda bila dibandingkan dengan Honda Revo AT, bebek matik Honda yang sudah lebih dulu muncul di tanah air.

"Kita ini skubek banget, berangkat dari konsep skubek yang bentuknya bebek," buka Muhammad Abidin, Manajer Technical Service PT YMKI. Handlingnya dipastikan mirip sekali Skubek.
Penasaran dengan fitur dan desain dari Yamaha Lexam ini berikut penampakannya.


Desain
Desain Lexam dibuat oleh desainer yang pernah menciptakan Yamaha R1, moge Yamaha cukup laris di pasar global. Kesan futuristik muncul di beberapa bagian dengan sudut-sudut tajam seperti pada lampu sein depan dan di area pijakan kaki.

Namun secara keseluruhan, tampangnya tetap elegan. Elegan juga lah yang membuat Yamaha memutuskan untuk membuat perbedaan dengan versi Vietnam di batok lampu-nya. Head lamp Lexam Indonesia lebih bulat, tidak meruncing.

Yang terlihat janggal adalah desain lampu belakangnya. Komposisi stop lamp dan sein yang tidak biasa membuatnya terlihat unik.

Fitur dan Teknologi
Bicara fitur dan teknologi, artinya bicara mesin bebek bertransmisi automatic. Mesin Yamaha Compact Automatic Transmition (YCAT) ini diklaim lebih kompak ketimbang kompetitor.


Mesin ini lebih pendek sehingga secara keseluruhan, ground clereance bisa lebih tinggi dan roda bisa lebih besar. Selain itu sistem pendinginan yang baik dengan belalai besar dan langsung dari sayap depan bisa mereduksi panas di CVT.

"CVT yang dipendekan hingga 70 persen membuat panasnya berlipat-lipat. Makanya butuh cooling system yang baik dan material belt yang baik," jelas Abidin.

Makanya, Yamaha Lexam memakai V-Belt paduan resin block, rubber dan aramid core yang tahan panas dan tahan devormasi. Belt ini diklaim mampu bertahan hingga 40 ribu kilometer atau sekitar 3 sampai 4 tahun.

O iya, satu lagi fitur yang cukup menarik yaitu rem parkir. Rem parkir ini sangat mudah dioperasikan, cukup satu tangan tinggal tarik tuas rem belakang dan menekan kunci rem ke bawah. Untuk melepasnya tarik lagi tuas rem lalu lepaskan.

Menariknya, kunci ini terkoneksi pada sistem pengapian. Saat diaktifkan ada lampu kuning di panel spidometer yang menyala dengan tulisan "lock".

Dan secara otomatis pengapian di putus sehingga seperti "brebet", tujuannya agar saat diparkir roda belakang benar-benar tidak bisa berputar. Berguna saat berhenti dalam kondisi distandar tengah atau samping atau untuk jaga-jaga kalau rem belakang tidak benar-benar pakem.


Performa
Lexam dibekali mesin berplatform sama dengan Yamaha Vega ZR. Body silinder ke atas hingga head dan isinya sama seperti Vega ZR. SOHC, 2 klep, 113,7 cc. Tenaganya mencapai 8,69 dk, lebih besar dari Vega ZR, karena karburator Lexam lebih besar.

Meski begitu, namanya motor matik apalagi wujudnya bebek, pasti secara bobot lebih berat dari skutik. Karenanya, jangan harapkan performanya bisa segalak skubek Yamaha Xeon atau bebek Jupiter Z.

Tapi kalau untuk sekadar akselarasi stop and go dikemacetan, tarikan Lexam terbilang responsif, meski putaran menengah dan atasnya biasa saja. Getaran pun terasa dikecepatan di atas 65 km/jam.

Handling dan Kenyamanan
Soal kenyamanan, kembali ke konsep awal. Lexam berangkat dari skubek. Pengendaliannya ala skubek, semua rem di tangan dan pijakan kaki luas khas skuter.

Hasilnya, feeling saat pertama kali mengendarainya lebih mudah. Kaki juga bebas memilih posisi, mau mundur bisa, sedikit selonjor pun enggak masalah.

Duduk di atas joknya, cukup nyaman. Meski tebal tapi sudut di samping kanan dan kirinya landai sehingga kaki tetap mudah menapak. Tekukan stangnya juga pas, tak terlalu lurus, juga tidak terlalu menekuk ke dalam.

Seperti bebek Yamaha pada umumnya, Lexam cenderung enak dikendarai. Menikung mantab, melibas jalan rusak pun tak ada masalah. Apalagi Yamaha juga telah melakukan penyempurnaan pada suspensi depan Lexam.

Di dalam tabung teleskopiknya ada dua buah pegas yang diyakini mampu memberikan kenyamanan lebih. Ketika dicoba melindas jalan bergelombang ataupun jalan rusak, empuknya lumayan terasa.

Source: http://motorplus.otomotifnet.com

Artikel Terkait



0 comments: